Jumat, 14 Agustus 2020

METABOLISME

 TUJUAN PEMBELAJARAN

• mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme;

• mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat;

• menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan metabolisme

lemak dan protein.

Energi diperoleh makhluk hidup melalui proses metabolisme. Proses

ini memerlukan bahan makanan dan oksigen serta menghasilkan bahan

sisa, seperti CO2 dan air. Selain pembentukan energi, metabolisme juga

meliputi proses pembentukan molekul yang memerlukan energi.

A. Molekul yang Berperan dalam Metabolisme

Metabolisme adalah semua proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh

makhluk hidup. Metabolisme berasal dari bahasa Yunani, metabole yang artinya

“berubah”. Proses metabolisme ini melibatkan berbagai reaksi kimia.

Sumber energi utama bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi

berasal dari energi matahari. Energi matahari tersebut digunakan oleh

produsen, seperti tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Melalui

fotosintesis, energi diubah menjadi senyawa berenergi seperti ATP. ATP

digunakan langsung oleh tumbuhan atau disimpan dalam bentuk karbohidrat.

Karbohidrat tersebut selanjutnya dapat diubah dan disimpan dalam bentuk

lemak, protein, dan senyawa organik lainnya.

Konsumen seperti hewan herbivor mendapatkan senyawa organik

setelah memakan produsen. Mereka mendapatkan energi melalui

pemecahan molekul organik melalui proses respirasi sel. Energi yang

didapatkan ini digunakan dalam berbagai aktivitas hidup.

Sebelum membahas

metabolisme lebih jauh, terlebih dahulu dibahas molekul atau zat yang

berperan dalam metabolisme. Apa saja molekul tersebut?

1. Adenosin Trifosfat

Adenosin trifosfat (ATP) adalah molekul berenergi tinggi yang

tersusun atas basa adenin, gugus gula ribosa, dan tiga gugus fosfat.

2. Enzim

Enzim adalah protein yang dapat mempercepat reaksi metabolisme.

Kerja enzim ini mirip dengan katalis, zat kimia yang mempercepat reaksi

yang pada akhir reaksi akan diperoleh kembali dalam bentuk semula.

Oleh karena itu, enzim disebut juga biokatalisator.

Enzim mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi (energi

aktivasi) yang diperlukan untuk berlangsungnya reaksi tersebut. Tanpa

adanya enzim, reaksi metabolisme yang terjadi dalam tubuh akan

berlangsung sangat lama.

Oleh karena enzim terbuat dari protein, setiap enzim memiliki bentuk

tiga dimensi yang unik. Zat yang akan dikatalis oleh enzim disebut

substrat. Substrat akan berikatan dengan enzim pada daerah yang disebut

sisi aktif. Zat baru yang terbentuk dari hasil katalisasi enzim disebut

produk. Sisi aktif pada enzim hanya dapat berikatan dengan substrat

tertentu. Oleh karena itu, enzim bekerja secara spesifik dan satu jenis

enzim hanya akan terlibat dalam satu jenis reaksi saja.

a. Struktur Enzim

Enzim utuh disebut juga holoenzim. Enzim tersusun atas dua bagian,

yaitu:

1) Apoenzim merupakan bagian protein dari enzim dan bersifat tidak

tahan panas (termolabil).

2) Gugus prostetik merupakan bagian nonprotein dari enzim dan bersifat

tahan panas. Jika gugus prostetik berupa molekul anorganik, seperti

logam seng dan besi, disebut kofaktor. Adapun jika berupa molekul

organik, seperti vitamin B1, B2, dan NAD+ (ion Nicotinamide Adenine

Dinucleotide) disebut koenzim.

b. Sifat Enzim

Enzim memiliki beberapa sifat khas, di antaranya selektif, spesifik,

efisien, sebagai biokatalisator, dan merupakan protein.

1) Selektif

Enzim bersifat selektif karena hanya dapat bekerja pada substrat

tertentu. Namun, selain substratnya, enzim dapat juga berikatan dengan

zat penghambat (inhibitor). Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut pada

pembahasan berikutnya.

2) Spesifik

Enzim bersifat spesifik karena enzim hanya dapat mengkatalisis reaksi

tertentu. Satu jenis enzim hanya bekerja untuk satu jenis reaksi.

3) Efisien

Dengan adanya enzim yang bersifat sebagai katalis, energi aktivasi

suatu reaksi dapat diturunkan. Hal tersebut memudahkan reaksi dan

menghemat energi yang dibutuhkan untuk memulai reaksi.

4) Biokatalisator

Oleh karena enzim bersifat sebagai katalis, enzim tidak akan

mengalami perubahan bentuk. Oleh karena itu, enzim dapat digunakan

berkali-kali tanpa mengalami kerusakan.

5) Seperti protein

Oleh karena enzim terbuat dari protein, enzim dipengaruhi oleh halhal

yang berpengaruh terhadap protein. Enzim dapat dipengaruhi oleh

suhu, pH, dan adanya logam berat, sehingga enzim dapat mengalami

denaturasi (perubahan bentuk, struktur, dan sifat).

c. Cara Kerja Enzim

Terdapat dua teori yang menjelaskan cara kerja enzim. Teori lock

and key (kunci dan anak kunci) yang dikemukakan oleh Emil Fischer,

serta Teori induced fit (induksi pas) yang dikemukakan oleh Daniel

Kashland.

1) Teori Lock and Key

Menurut teori ini, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kunci

dan anak kunci. Enzim diibaratkan sebagai kunci gembok yang memiliki

sisi aktif. Substrat diibaratkan sebagai anak kuncinya.

Substrat memasuki sisi aktif enzim seperti anak kunci memasuki kunci

gembok. Substrat tersebut, kemudian diubah menjadi produk. Produk ini

kemudian dilepaskan dari sisi aktif dan enzim siap menerima substrat baru

2) Teori Induced Fit

Berdasarkan Teori Induced Fit, enzim melakukan penyesuaian bentuk

untuk berikatan dengan substrat. Hal ini bertujuan meningkatkan

kecocokan dengan substrat dan membuat ikatan enzim substrat lebih reaktif.

Molekul enzim memiliki sisi aktif tempat melekatnya substrat dan

terbentuklah molekul kompleks enzim-substrat. Pengikatan substrat

menginduksi penyesuaian pada enzim yang meningkatkan kecocokan dan

mendorong molekul kompleks enzim-substrat berada dalam keadaan yang

lebih reaktif. Molekul enzim kembali ke bentuk semula setelah produk

dihasilkan

d. Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kerja enzim. Faktorfaktor

tersebut erat kaitannya dengan sifat enzim sebagai protein. Faktorfaktor

tersebut di antaranya suhu, derajat keasaman (pH), hasil akhir

produk, konsentrasi enzim dan substrat, serta zat penghambat.

1) Suhu

Enzim terbuat dari protein sehingga enzim dipengaruhi oleh suhu.

Suhu memengaruhi gerak molekul. Pada suhu optimal, tumbukan antara

enzim dan substrat terjadi pada kecepatan yang paling tinggi. Pada suhu

jauh di atas suhu optimal menyebabkan enzim terdenaturasi, mengubah

bentuk, struktur, dan fungsinya. Pada suhu jauh di bawah suhu optimal,

misalnya pada 0°C, enzim tidak aktif.

Enzim pada manusia bekerja optimal pada 35–40°C. Mendekati suhu

normal tubuh. Adapun bakteri yang hidup di air panas memiliki enzim

yang bekerja optimal pada 70°C.

2) Derajat keasaman (pH)

Seperti protein, enzim juga bekerja dipengaruhi oleh derajat keasaman

lingkungan. Derajat keasaman optimal bagi kerja enzim umumnya

mendekati pH netral, sekitar 6–8. Di luar rentang tersebut, kerja enzim

dapat terganggu bahkan dapat terdenaturasi.

3) Hasil akhir (produk)

Jika sel menghasilkan produk lebih banyak daripada yang dibutuhkan,

produk yang berlebih tersebut dapat menghambat kerja enzim

Hal ini dikenal dengan feedback inhibitor. Jika produk yang berlebih

habis digunakan, kerja enzim akan kembali normal. Mekanisme ini sangat

penting dalam proses metabolisme, yaitu mencegah sel menghabiskan

sumber molekul yang berguna menjadi produk yang tidak dibutuhkan.

4) Konsentrasi enzim

Pada rekasi dengan konsentrasi enzim yang jauh lebih sedikit daripada

substrat, penambahan enzim akan meningkatkan laju reaksi. Peningkatan

laju reaksi ini terjadi secara linier. Akan tetapi, jika konsentrasi enzim

dan substrat sudah seimbang, laju reaksi akan relatif konstan. Mengapa?

5) Konsenstrasi substrat

Penambahan konsentrsi substrat pada reaksi yang dikatalisis oleh enzim

awalnya akan meningkatkan laju reaksi. Akan tetapi, setelah konsentrasi

substrat dinaikkan lebih lanjut, laju reaksi akan mencapai titik jenuh dan

tidak bertambah lagi

6) Zat Penghambat

Kerja enzim dapat dihambat oleh zat penghambat atau inhibitor.

Terdapat dua jenis inhibitor, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor

nonkompetitif.

a) Inhibitor kompetitif

Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara berikatan

dengan enzim pada sisi aktifnya. Oleh karena itu, inhibitor ini bersaing

dengan substrat menempati sisi aktif enzim. Hal ini terjadi karena inhibitor

memiliki struktur yang mirip dengan substrat. Enzim yang telah berikatan

dengan inhibitor tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai biokatalisator.

b) Inhibitor nonkompetitif

Berbeda dengan inhibitor kompetitif, inhibitor nonkompetitif tidak

bersaing dengan substrat untuk berikatan dengan enzim. Inhibitor jenis

ini akan berikatan dengan enzim pada sisi yang berbeda (bukan sisi aktif).

Jika telah terjadi ikatan enzim-inhibitor, sisi aktif enzim akan berubah

sehingga substrat tidak dapat berikatan dengan enzim. Banyak ion logam

berat bekerja sebagai inhibitor nonkompetitif, misalnya Ag+, Hg2+, dan

Pb2+.

(Sumber BSE XII, Rikky Firmansyah, dkk.)

20 komentar:

  1. Assalamualaikum.wr.wb
    Izin bertanya pak Nama:Arsyal.m.s 12Ipa1
    Setelah saya membaca artikel di atas,terdapat peryataan yang saya kurang mengerti berikut"enzim dipengaruhi oleh hal-hal yang berpengaruh terhadapt protein.Enzim dapat dipengaruhi oleh suhu pH dan adanya logam berat".
    Mohon penjelasannya pak keterkaitan peryataan tersebut mengenai protein,suhu pH dan logam berat,dan contoh logam berat yang dimaksud?
    Sekian terima kasih.

    BalasHapus
  2. Waalaikummusalam baiklah Nak hebatku terimah kasih atas tanggapannya, Namun, silahkan di baca kembali tapi pelan-pelan aja bacanya. ada dibagian faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Banyak ion logam

    berat bekerja sebagai inhibitor nonkompetitif, misalnya Ag+, Hg2+, dan

    Pb2+.

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum wr.wb Pak
    Ijin bertanya pak nama Muh Aidil Azhar XII IPA 1
    Pak dalam proses pembuatan tape ketan itu kan pak, ketannya di kasi ragi tu terus di percik kan air rebusan daun gitu nah setelah itu di bungkus ditunggu beberapa hari. Yg ingin saya tanyakan tujuan ilmiah dari pemercikan air daun dan pembungkusan itu pak dan zat apa yang dihasilkan pak selain biogas pak
    Sekian Terimakasih.

    BalasHapus
  4. Assalamu'alaikum wr.wb
    Izin bertanya Pak,atas nama Yahya Indra W.A.
    Pertanyaan pertama :
    Seperti yg dijelaskan sebelumnya bahwa enzim dapat memgalami denaturasi (perubahan bentuk, struktur, dan sifat) akibat Ph,suhu,kandungan logam berat berlebih.Pertanyaan saya adalah apakah enzim yg terdenaturasi bersifat permanen? atau dapat dipulihkan kembali seperti semula?
    Pertanyaan kedua :
    Bagaimana cara kerja beberapa hewan yg dapat melakukan fotosintesis (seperti : siput laut hijau ,slug emerald)sehingga dapat menghasilkan energi sendiri? Dan apakah proses metabolisme dari hewan tersebut tidak terganggu,padahal hewan tersebut dapat memperoleh energi dari fotosintesis dan dari produsen?
    Sekian terima kasih Pak

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Izin bertanya pak🙏

    Tadi telah dijelaskan bahwa Pada suhu

    jauh di atas suhu optimal menyebabkan enzim terdenaturasi, mengubah

    bentuk, struktur, dan fungsinya.

    Nah pertanyaan saya, fungsi enzim berubah menjadi apa? Apakah enzim tersebut tidak dapat digunakan lagi atau bagaimana?
    Sekian terimakasih 🙏

    BalasHapus
  6. Atas nama SUGIARTO pak🙏👆

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum pak izin mau bertanya,
    Kan enzim mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi, nah pertanyaan saya pak, bagaimana caranya energi aktivasi itu di turunkan ?

    BalasHapus
  8. Assalamualaikum wr wb
    Nama:NURUL HASANAH
    kelas:XII IPA 2
    Izin bertanya,enzim(biokatalisator) adalah katalis reaksi dgn menurunkan energi,mempercepat kecepatan reaksi tetapi ia tidak ikut bereaksi.nah pertanyaan saya bagaimana kerja enzim menurunkan energi dan mempercepat reaksinya padahal tidak ikut bereaksi?
    Terimakasih.

    BalasHapus
  9. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh pak
    Saya Muh imam Syafi'i izin bertanya pak nah ketika kita sedang dalam tekanan darah tinggi maka obat apakah yang baik untuk di konsumsi ? Dan apakah ada efek samping dari obat tersebut?

    BalasHapus
  10. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh pak
    Saya Muh imam Syafi'i izin bertanya pak nah ketika kita sedang dalam tekanan darah tinggi maka obat apakah yang baik untuk di konsumsi ? Dan apakah ada efek samping dari obat tersebut?

    BalasHapus
  11. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Izin Bertanya Pak, Nama Muhammad Fadli XII IPA 2 jadi pertanyaan saya yaitu apakah jumlah enzim dalam tubuh itu stabil, konstan. Atau dapat meningkat atau menurun sesuai dengan jumlah substrat? Terimakasih Pak.

    BalasHapus
  12. Izin menjawab,untuk menurunkan tekanan darah tinggi disarankan menghindari rokok,hindari makanan yang berkadar lemak,dan hindari makanan yang mengandung alkohol seperti durian dan tape.
    Untuk obat nya saya kurang tau,mohon koreksi dan tambahannya🙏

    BalasHapus
  13. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh nama saya Ninis Sarila kelas XII IPA 2 izin bertanyak pak kan sifat enzim itu ada dua salah satunya katalisator yang ingin saya tanyakan apakah kerja enzim mempengaruhi energi bebas suatu reaksi .

    BalasHapus
  14. Assalamualaikum
    Perkenalkan nama saya Tanri Agung XII IPA 3.
    setelah saya membaca artikel di atas saya sedikit kebingungan dengan
    salah satu sifat enzim antara dia dapat mengalami perubahan bentuk atau tidak.
    sesuai dengan sifat enzim poin 4 dan 5.
    "Oleh karena enzim bersifat sebagai katalis, enzim tidak akan

    mengalami perubahan bentuk"

    "Enzim dapat dipengaruhi oleh

    suhu, pH, dan adanya logam berat, sehingga enzim dapat mengalami

    denaturasi (perubahan bentuk, struktur, dan sifat)."

    mohon penjelasannya.

    BalasHapus
  15. Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh nama saya Ninis Sarila kelas XII IPA 2 pertanyaan saya enzim kan sangat terpengaruh oleh ph.Bagaimana hubungannya ph dan cara kerja enzim ptialin.

    BalasHapus
  16. Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh nama saya Ninis Sarila kelas XII IPA 2 pertanyaan saya enzim kan sangat terpengaruh oleh ph.Bagaimana hubungannya ph dan cara kerja enzim ptialin.

    BalasHapus
  17. Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh nama saya Ninis Sarila kelas XII IPA 2 pertanyaan saya enzim kan sangat terpengaruh oleh ph.Bagaimana hubungannya ph dan cara kerja enzim ptialin.

    BalasHapus
  18. Assalamualaikum
    Nama Harpiyanti kls XII IPA³
    izin bertanya pak
    Seperti yang sudah saya baca
    "Sisi aktif pada enzim hanya dapat berkaitan dengan substrat tertentu". Pertanyaan saya apa saja substrat tertentu yang di maksud?

    BalasHapus
  19. Assalamualaikum
    Nama:Vivi nabila XII IPA 3
    Izin menjawab dari pertanyaan tanri agung Sriwijaya
    Enzim bentuknya bisa berubah ketika
    ✓sisi aktif enzim berubah untuk mengikuti bentuk substratnya dengan demikian enzim dan substrat dapat bekerja sehingga menghasilkan produk(teori kerja enzim pada induksi pas)
    ✓enzim berubah bentuk atau rusak ketika berada di suhu tinggi dan pH yang tidak sesuai,perubahan itu menyebabkan tidak terbentuknya produk
    Terimakasih

    BalasHapus
  20. Assalamualaikum pak
    Nama saya Muhammad Izwan Syah
    Kelas XII IPA 3
    Pertanyaan saya apakah pengaruh suhu terhadap enzim terimah kasih

    BalasHapus

Motivasi Ingin Menjadi DRB

                 Adapun motivasi saya untuk menjadi Duta Rumah Belajar 2020 di Provinsi Kalimantan Utara adalah saya ingin belajar, berlatih...