Senin, 19 Oktober 2020

Motivasi Ingin Menjadi DRB

             Adapun motivasi saya untuk menjadi Duta Rumah Belajar 2020 di Provinsi Kalimantan Utara adalah saya ingin belajar, berlatih, dan memperkenalkan serta mengajak guru-guru dan peserta didik yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Utara pada umumnya dan khususnya pada sekolah yang saya tempati mengajar saat ini yakni SMA Negeri 1 Sebatik, agar mereka dapat lebih memahami dan memanfaatkan Portal Rumah Belajar sebagai sumber belajar yang efektif, efisien, dan menyenangkan, yang telah dikembangkan oleh Pusdatin Kemdikbud. Selain itu, sebagian peserta didik dan guru sudah mengenal portal Rumah Belajar Namun, masih belum mengoptimalkan penggunaan portal rumah belajar tersebut sebagai wadah untuk mencari ilmu serta menambah pengetahuan dan tentunya mempermudah dalam proses pembelajaran baik sebelum maupun pada saat pandemi sekarang ini. 

        Dengan sosialisasi dan berbagi, diharapkan mampu memberi semangat baru kepada guru dan peserta didik di perbatasan. Meskipun di wilayah perbatasan ini, masih saja ditemukan sebagian wilayahnya memiliki akses jaringan yang kurang memadai. Namun, semangat mereka untuk terus belajar dan berlatih tidak terbatas. Banyak hal baru yang saya temukan pada pelatihan level demi level. Sehingga memberikan semangat, motivasi, dan memacu saya untuk terus berlatih, belajar dan berkarya mengenai video- video pembelajaran, pengenalan aplikasi serta media pembelajaran yang interaktif.

Portofolio

 
















 

Minggu, 18 Oktober 2020

Riwayat Hidup (CV) dan Prestasi Calon Duta Rumah Belajar


Menjadi Finalis Guru Dedikatif, Inovatif, dan Inspiratif Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kemdikbud





 

Pemanfaatan Hutan Sekolah Sebagai Sumber Belajar yang Terintegrasi Portal Rumah Belajar

 

Guru sebagai bagian dari Aparatur Sipil negara (ASN) memiliki tiga fungsi pokok yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa (UU No. 5 Tahun 2014). Peserta didik adalah salah satu bagian dari masyarakat yang harus diberikan pelayanan prima. Peran guru sebagai fasilitator dalam memberikan pelayanan kepada siswa untuk dapat memudahkan siswa menerima materi pelajaran sehingga pembelajaran menjadi efektif dan efisien.

Namun di masa pandemi ini, pembelajaran akan terasa sedikit sulit dan rancu karena antara guru dan peserta didik tidak bertatap muka secara langsung. Apalagi di daerah perbatasan masih saja dijumpai sebagian tempat tinggal peserta didik masih terkendala dengan akses internet yang kurang memadai dalam proses pembelajaran daring.

Di sisi lain, pembelajaran bermakna harus diberikan kepada peserta didik. Guru sebagai tenaga pendidik harus menciptakan inovasi yang kreatif di masa pandemi ini. Tanpa harus melupakan protokol kesehatan covid-19.

Inovasi pembelajaran merupakan strategi penting dan urgen yang harus dilakukan oleh guru. Hal ini disebabkan karena pembelajaran akan lebih menyenangkan, terasa hidup, dan lebih bermakna. Jika inovasi dalam pembelajaran sering dilakukan. Apalagi di masa pandemi seperti ini. Sebagian peserta didik cenderung mengalami ritme belajar yang pasif dan kurang responsif.

Dengan adanya inovasi yang kreatif di masa pandemi maka sangat diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat baru kepada peserta didik  untuk lebih terpacu dan giat belajar.

Berinovasi di masa pandemi tidaklah salah. Namun yang harus diperhatikan adalah bagaimana keefektifan dari inovasi tersebut, dan juga harus memperhatikan zona dimana akan melakukan pembelajaran secara langsung di masa pandemi ini. Apakah wilayah tersebut zona hitam, merah, kuning, oranye ataukah hijau. 

Pembelajaran di masa pandemi ini, membuat sebagian guru terpacu untuk selalu berinovasi seperti menciptakan video-video pembelajaran berbasis digital yang interaktif. Namun ada kalanya materi yang disampaikan harus lebih bermakna dengan melakukan pengamatan langsung dengan menggunakan Alat pengamatan seperti Mikroskop, meskipun sebenarnya pembelajaran ini bisa di simak melalui youtube dan Lab maya di Portal Rumah Belajar..

Tapi dengan menghadirkan peserta didik dan melakukan pengamatan langsung akan membuat peserta didik tersebut terasa belajar lebih bermakna, walau di masa pandemi seperti sekarang ini.

 Pembelajaran luring ini, hanyalah memfasilitasi minat peserta didik yang ingin melihat secara langsung seperti apa struktur jaringan tumbuhan dan peserta didik yang mengalami kendala atau masalah dalam proses belajarnya. Tak ada paksaan bagi mereka jika tidak ingin mengikuti pembelajaran langsung tersebut. Karena untuk saat ini sebagian peserta didik masih diharuskan belajar dari rumah.


Dari 80 peserta didik kelas XI IPA hanya sekitar 23 orang yang ingin mengikuti pembelajaran luring ini. Sebagai guru mata pelajaran Biologi saya harus memfasilitasi mereka, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19.

Pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan hutan sekolah sebagai Base camp dalam menerima materi tersebut dalam bentuk praktikum sederhana, yang mana sebelumnya saya telah menyediakan 5 unit mikroskop cahaya di hutan tersebut, lalu mereka melakukan pengamatan langsung. Sesuai dengan bahan-bahan pengamatan yang telah disediakan di hutan sekolah maupun yang mereka sediakan dari rumah.

Gambar. Praktikum di Hutan Sekolah

Perlu pengawasan dan penanganan khusus dalam pembelajaran luring tersebut, dalam hal memperhatikan protokol kesehatan covid-19. Seperti pengecekan suhu,  pemberian hand sanitizer, penyediaan alkohol 70 %, mencuci tangan dengan sabun, penggunaan masker, social distancing, dan pengaturan jumlah anggota kelompok, serta jadual yang harus dibuat persesi, agar terhindar dari resiko kerumunan yang berlebihan.

23 orang tersebut akan dibagi menjadi 3 sesi, dalam 1 sesi dipecah lagi menjadi 4 kelompok kecil. Dalam satu kelompok kecil itu terdiri dari dua atau tiga orang anggota. Adapun pelaksanaan dari pembelajaran luring ini dilaksanakan di Hutan Sekolah SMA Negeri 1 Sebatik yang terletak di belakang sekolah.

Peserta didik melakukan pengamatan langsung tentang jaringan tumbuhan dengan menggunakan mikroskop. Pembelajaran ini cukup sederhana, namun sangat berarti bagi peserta didik dalam meningkatkan semangat belajarnya. Hal ini sangat terlihat jelas ketika saya melakukan observasi selama proses pembelajaran itu berlangsung, terlihat peserta didik sangat antusias sekali dan bersemangat mengikuti prosedur praktikum langkah demi langkah. Hal ini juga sedikit bisa  mengobati kerinduan peserta didik karena selama masa pandemi mereka belajar dari rumah (BDR).

Belajar dengan menerapkan metode pembelajaran langsung di dunia pendidikan merupakan metode yang tak asing lagi, bagi kalangan guru atau tenaga pendidik. Inovasi dan kreatifitas yang efektif dan efisien sangat diperlukan bagi tenaga pengajar atau pendidik untuk menghadapi tantangan yang semakin maju dan semakin berdaya saing.

IPTEK adalah salah cara untuk menghadapi tantangan tersebut. Namun demikian, sebagian besar tenaga pendidik hanya berfokus pada media atau alat peraga sebagai sarana pendidikan untuk mempermudah mentrasfer knowledge kepada peserta didik.

Padahal, dengan memanfaatkan lingkungan sekitar seperti hutan yang bisa dijadikan sebagai sumber belajar dan membuat peserta didik lebih aktif dan peduli dengan lingkungannya. Dan tentunya lingkungan tersebut berperan penting dalam mendukung proses pembelajaran peserta didik.

Pembelajaran langsung dengan memanfaatkan  Hutan sekolah sebagai Laboratorium Alam merupakan metode yang efektif untuk menjawab kebosanan peserta didik di tengah pandemi sekarang ini.

 Alam telah menyediakan materi-materi yang sungguh luar biasa hebatnya. Tugas kita sebagai pendidik adalah memanfaatkan anugerah tersebut sebagai sarana, sekaligus sumber belajar yang efektif dan efisien.

Namun di masa pandemi seperti ini tentunya kita harus memperhatikan berbagai hal seperti bagaimana dengan kesiapan mengenai protokol kesehatan covid-19, dan materi apa yang cocok untuk diterapkan di Laboratorium alam tersebut serta mempertimbangkan segala sesuatunya, sehingga pemanfaatan hutan sekolah sebagai laboratorium alam akan mampu menciptakan proses pembelajaran Biologi yang lebih menarik dan menyenangkan serta tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Saya mencoba memfasilitasi peserta didik saya pada pembelajaran Biologi dengan materi jaringan tumbuhan, yang mana pada materi ini diperlukan sebuah alat pengamatan yaitu mikroskop. Sehingga, pengamatan bagian-bagian  anatomi tumbuhan tersebut baik organ akar, batang, dan daun dapat terlihat dengan jelas. Sedangkan, bagi mereka yang tidak sempat belajar luring di hutan sekolah. Maka mereka dapat menyimak lab virtual di Portal Rumah Belajar  dengan materi yang sama.

Selain itu, dengan memanfaatkan layanan aplikasi belajar yang telah di kembangkan oleh Pusdatin Kemdikbud di Portal Rumah Belajar maka, akan sangat membantu saya dalam menuntaskan pembelajaran saya. Apalagi portal tersebut dapat diakses secara gratis dan juga banyak menyediakan fitur-fitur pendukung selain dari fitur utama.

Materi yang jelas, ringkas, dan padat akan sangat memudahkan peserta didik saya memahami materi yang saya ajarkan. Peserta didik dapat melakukan simulasi dan merancang sendiri praktikum yang akan mereka rencanakan seperti misalnya praktikum anatomi tumbuhan secara virtual di laboratorium maya. 

Selain itu peserta didik dapat mendalami materi jaringan tumbuhan yang telah mereka pelajari di hutan sekolah dengan cara membuka portal tersebut dan mempelajarinya. Sehingga  mereka terasa belajar secara bermakna dan menyenangkan. Peserta didik dapat membuka portal rumah belajar tersebut pada halaman https://belajar.kemdikbud.go.id/  

Portal Rumah Belajar

https://belajar.kemdikbud.go.id/

Kamis, 15 Oktober 2020

Sosialisasi

                     Kegiatan 1 : Tatap Muka Tanggal 29/09/2020 dan 12/10/2020

          Sosialisasi dilakukan di SMAN 1 Sebatik kepada sebagian guru-guru yang sempat hadir pada hari itu. Mereka sangat antusias dalam menerima proses sosialisasi pengenalan Portal Rumah Belajar dan penggunaan Vicon via Zoom. Pada dasarnya kegiatan ini sangat positif dan memiliki kebermanfaatan yang luar biasa. Apalagi di masa pandemi sekarang ini.

Gambar. 1 Sosialisasi Pemanfaatan Zoom dalam PJJ

Gambar. 2 Sosialiasi Portal Rumah Belajar dan Pen
daftaran Akun Rumah Belajar

                     Kegiatan 2 : Tatap Maya 
        
        Pada kegiatan ini, saya berusaha menjadi host sekaligus pemateri via zoom. Meskipun materinya kelihatan sangat sederhana, namun sangat bermakna bagi peserta yang sempat bergabung pada kegiatan tersebut. Adapun pesertanya adalah guru yang berasal dari SMAN 1 SEBATIK TENGAH dan SMAN 1 SEBUKU, dan teman-teman yang lain yang sempat bergabung. Ini adalah pengalaman pertama saya dalam membawakan sebuah materi.




Gambar. 2 Kegiatan Tatap Maya

                        Kegiatan 3. Tatap Maya

            Pada kegiatan yang ketiga ini, saya berusaha menjadi pemateri dengan judul Pemanfaatan Lab Maya dalam Pembelajaran Biologi. Kegiatan ini, sangat luar biasa menurut saya. Banyak hal yang saya peroleh dari kegiatan ini, salah satunya adalah mengenal SRB lain yang berasal dari daerah lain yang tentunya tak kalah hebatnya. Sehingga, membuat saya termotivasi untuk terus mengikuti kegiatan yang ada pada Level 4 pembatik ini.



                    
Gambar. 3 kegiatan Tatap Maya















Motivasi Ingin Menjadi DRB

                 Adapun motivasi saya untuk menjadi Duta Rumah Belajar 2020 di Provinsi Kalimantan Utara adalah saya ingin belajar, berlatih...